Harlah GP Ansor Ke 78 kali ini akan kampanyekan islam ramah, ansor kampanyekan islam terbuka. Ketua Umum PP GP Ansor Nusron Wahid sedang meninjau International Islamic Financial Inclusion Summit (IFIS Expo) di halaman Stadion Manahan, 14 Juli 2012. Solo (gp-ansor.org)- Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Nusron Wahid, mengatakan bahwa kegiatan Hari Lahir Ke-78 GP Ansor yang dipusatkan di Kota Solo untuk mengampanyekan Islam yang terbuka dan ramah kepada masyarakat Jawa Tengah. “Kami sering mendengar Kota Solo, Islam modelnya yang keras-keras saja sehingga perlu mengampanyekan Islam yang ramah moderat, toleran, dan inklusif,”
kata Nusron Wahid di Solo, Sabtu. Selain itu, kata dia, Islam yang saling menghargai perbedaan, mengayomi semua manusia apa pun agamanya, dan tidak membeda-bedakan lagi semua perbedaan. Oleh karena itu, kata dia, kegiatan Hari Lahir (Harlah) GP Ansor yang diadakan di Kota Solo dapat memberikan gambaran tentang Islam yang ramah dan terbuka. Ia menjelaskan bahwa peristiwa bom yang terjadi Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, September 2011, pihaknya langsung mengerahkan Banser ikut mengamankan setiap ada kegiatan kebaktian agama lain.“Kami ternyata mendapatkan simpati. Tidak semua Islam keras, tetapi masih banyak ramah dan saling menghormati satu sama lain meski berbeda ideologi,” katanya.Selain itu, Harlah PG Ansor di Solo akan memperbesar jaringan Banser di beberapa wilayah, seperti Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, dan Solo. “Daerah itu, dahulu untuk mencari kader sangat sulit. Namun, daerah itu kini sudah ada dan semakin memperlebar sayapnya,” katanya pada saat meninjau lokasi IFIS Expo, Harlah GP Ansor Ke 78.