Puncak Perayaan Harlah GP Ansor Ke 78 Manahan, Solo, Senin (16/7/2012) menyerap banyak perhatian publik, media massa dan berbagai kalangan lain khususnya bagi kalangan NU. Lebihdari 40.000 Banser memadati Stadion Manahan sebelah barat. Mengenakan seragam lengkap dengan membawa bendera Nahdlatul Ulama (NU), ribuan peserta itu memanaskan suasana dalam tribun dengan berbagai yel-yel Banser masing-masing daerah. Sementara, di luar tribun, ratusan Banser yang tak mendapatkan tempat,
rela menonton seluruh rangkaian acara di tiga layar berukuruan sekitar 3X2 meter yang disediakan panitia di stadion sebelah selatan. Menggunakan alas seadanya, dengan khusyuk mereka menyaksikan setiap rangkaian acara bersama ratusan jamaah Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Antusiasme ribuan Banser memang tak terbendung. Mereka yang berasal dari berbagai wilayah ini mengaku datang ke Harlah GP Anshor adalah sebuah kewajiban. Mualif misalnya, meski raut mukanya sudah terlihat kusut, ia mengaku tetap semangat. Kelelahannya yang dirasakan sejak pagi seolah hilang setelah melihat meriahnya acara di dalam stadion. “Tadi harus jalan kaki cukup jauh dari area parkir, tapi ya sampai di sini (Stadion Manahan) lelahnya hilang,. Kami akan ikuti acara hingga rampung,” ungkap lelaki ini. Banser asal Boyolali, Budi, tak kalah antusias. Lelaki yang datang bersama puluhan Banser lain dari Boyolali ini mengaku undangan Harlah GP Ansor baru diterima pukul 18.00 WIB. Namun, hal itu tak menyurutkan niatnya datang ke acara yang dihadiri Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono itu. “Tahu ada undangan itu kami yang tanpa persiapan langsung berkemas. Pokoknya harus datang, demi solidaritas bersama,” ucapnya mantap. Sementara, di luar Stadion Manahan, ribuan kendaraan roda dua dan empat milik peserta memnuhi jalanan Kota Solo. Sebanyak 19 titik kantong parkir yang disediakan panitia hampir terisi semua. Kantong parkir terjauh di belakang Kolam Renang Tirtomoyo Jebres dan depan Rumah Sakit Panti Waluyo. Meski parkir berada di beberapa lokasi yang cukup jauh dari Stadion Manahan, sejauh pantauan Solopos.com kemacetan lalu lintas tidak terjadi secara permanent. Kemacetan hanya terjadi di saat-saat tertentu, sehingga tidak ada pengalihan arus. Kendaraan penerangan Satlantas Polresta Solo juga sering berkeliling untuk menyiarkan permintaan agar masyarakat sementara menghindari wilayah Stadion Manahan. Saat Banser mulai memasuki dan keluar Stadion Manahan kepadatan lalu lintas mencapai puncaknya. Meski lancar, kendaraan hanya bisa berjalan menyemut. Kemacetan mencapai dua jam. “Semua berjalan lancar, tidak ada kecelakaan, hanya macet biasa,” ungkap Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in, di lokasi Harlah, Puncak Perayaan Harlah GP Ansor Ke 78.