Politisi PDIP Maruarar Sirait, Ketua GP Ansor, serta Budayawan Budi Subanar ketika menggelar dialog budaya dalam peringatan hari lahir proklamator RI, Soekarno di halaman DPRD DI Yogyakarta, Selasa malam (5/6). TEMPO/Pribadi Wicaksono. Pesta Geguritan menjadi puncak acara dalam rangkaian perayaan Bulan Bung Karno di Yogyakarta pada Kamis hingga Jumat, 21-22 Juni 2012, di Halaman Gedung DPRD Provinsi DIY. Geguritan dan wayangan dibawakan sejumlah kelompok secara maraton mulai dari kelompok Wayang Suket Slamet Gundono, Wayang Kulit Ki Anom Sucahyo, hingga geguritan dari kelompok budayawan R. Bambang Nursinggih. Penutupan rangkaian acara yang telah digelar selama Juni ini dibuka dengan penampilan kelompok seni Barongsai dari komunitas Jogja Chinese Art Cultur Center (JCACC) pada pukul 15.00 WIB. Selain Barongsai ditampilkan juga sejumlah pentas kesenian tari anak dan dilanjutkan ke tahlilan dan orasi budaya sebelum masuk pesta geguritan dan wayangan.
“Bulan Bung Karno ini akan menjadi agenda baru rutin secara nyata untuk meneladani sikap-sikap kenegarawan Bung Karno agar lebih membumi dan menjadi panutan bagi masyarakat luas,” kata Eko Julianto Nugroho, panitia kegiatan itu di sela pembukaan acara, Kamis. Selama Juni ini sejumlah kegiatan telah digelar sejak awal bulan hingga puncaknya pada tiga hari terakhir 19-21 Juni. Mulai pentas “Tribute To Soekarno” yang menampilkan berbagai komunitas seni, penyair dari Paguyuban Sastrawan Mataram, Aksi Biola Lagu-lagu kebangsaan, Orasi Budaya yang melibatkan GKR Pembayun, Puan Maharani dan Alisa Wahid. Kemudian paduan suara serta Pentas Wayang Hip Hop bersama Ki Catur “Benyek” Kuncoro juga seminar di beberapa kampus di Yogyakarta.