Pembahasan ekonomi slam, kajian ekonomi islam, ekonomi islam indonesia, kali ini deperhatikan oleh GP Ansor,hal ini nampak dari pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ada sejumlah agenda yang dibahas, salah satunya tentang rencana kegiatan International Islamic Financial Inclusive Summit. Hadir dalam pertemuan itu, para pengurus GP Ansor seperti Ketua Umum Nusron Wahid, Wakil Ketua Dipo Nusantara, Wakil Ketua Yunus Razak, Sekjen Aqil Irham, dan Ketua Panitia M Yaqut Cholil. Sementara Presiden SBY, didampingi Menpora Andi Mallarangeng, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Mendikbud Muhammad Nuh, Menag Suryadharma Ali, dan Juru Bicara Presiden Julian A Pasha. Menurut Andi, kedatangan Pengurus Pusat GP Ansor adalah melaporkan rencana kegiatan sekaligus menyampaikan undangan kepada Presiden SBY untuk menghadiri International Islamic Financial Inclusive Summit.
“Ini sebuah gagasan yang sangat strategis dari GP Ansor untuk mengembangkan ekonomi yang inklusif, yang dikelola secara syariah,” ujar Andi kepada wartawan. International Islamic Financial Inclusive Summit akan digelar pada 13-18 Juli 2012, di Pondok Pesantren al Muayat, Solo, Jawa Tengah. Rencananya kegiatan akan dihadiri sekitar 1.000 lembaga keuangan mikro syariah dan perwakilan pelaku mikro syariah dari negara-negara ASEAN dan D8. Delegasi dari Turki dan Pakistan sudah menyatakan kesediaannya untuk hadir pada acara tersebut. Sementara itu Ketua Umum GP Ansor, Nusron Wahid, dalam kesempatan yang sama menerangkan 49 persen rakyat Indonesia belum bisa terlayani oleh jasa keuangan, baik itu perbankan maupun non perbankan. GP Ansor juga menyambut baik pidato dan kepedulian Presiden SBT di berbagai forum internasional, terutama G20 yang selalu mengkampanyekan tentang pentingnya sistem keuangan yang inklusif, yang dapat dengan mudah diakses rakyat seperti KUR. “Kami senantiasa peduli terhadap bagaimana strategi dakwah Islam yang rahmat al il alamin, mempunyai wawasan kebangsaan, sangat mengagungkan pluralisme dan kebhinekaan, ramah, dan toleransi terhadap berbagai kelompok agama,” terang Nusron.